Mengenal Klasifikasi Pengelasan
📆 2021-02-22
Welding atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai pengelasan. Jika kita lihat arti pengelasan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah proses, cara, pembuatan menyambung besi dengan membakar.Pembakaran pada pengelasan melibatkan suhu yang sangat tinggi dan harus cukup tinggi untuk mencapai titik leleh dari logam yang akan disambung.
Suhu tinggi tersebut berasal dari bermacam – macam sumber tergantung pada proses lasnya dan digunakan untuk mencairkan logam yang disambung. Logam yang memasuki fase cair tersebut bercampur lalu membeku dan menjadi sebuah sambungan las. Oleh karena itu, penggunaan istilah “melalui fase cair” memberikan gambaran yang lebih deskriptif tentang pengelasan.
Dalam sebuah pembangunan infrastruktur, teknologi penyambungan material merupakan salah satu keperluan yang vital. Apabila kita membahas sebuah infrastruktur dengan bahan dasar logam (baja, aluminium) maka pengelasan adalah metode penyambungan yang paling banyak dipakai.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak hal atau masalah yang harus diatasi, dimana pemecahannya memerlukan berbagai pengetahuan. Karena itu di dalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek. Sebagai contoh, perancangan konstruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan juga tentang cara-cara pengelasan.
Klasifikasi Cara-Cara Pengelasan
Sampai saat ini banyak sekali pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, hal ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasian tersebut dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.
Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya. Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut diatas akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali.
Diantara kedua cara klasifikasi tersebut, klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu pengklasifikasian yang diterangkan adalah berdasarkan cara kerja. Berdasarkan klasifikasi ini maka pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. Mari kita lihat apa deskripsi klasifikasi tentang pengelasan tersebut
Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
Pengelasan dengan menggunakan electric arc welding dibagi menjadi 2 kategori yaitu Consumable Electrode dan Non Consumable Electrode. Penggolongan proses tersebut didasarkan pada penggunaan jenis elektroda apakah ikut terbakar dan mencair bersama logam las saat proses proses pengelasan berlangsung atau tidak.
Yang dimaksud dengan Consumable Electrode adalah bahwa elektroda ikut habis terbakar dan sekaligus sebagai bahan pengisi pada logam las. Macam-macam pengelasan kategori Consumable Electrode diantaranya adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW/MIG), Submerged Arc Welding (SAW) dan Flux Core Arc Welding (FCAW).
Sedangkan non Consumable Electrode adalah proses pengelasan dimana elektroda tidak ikut terbakar. Bahan pengisi menggunakan bahan lain yang dicairkan bersamaan dengan proses pencairan logam induk. Macam-macam pengelasan Non Consumable Electrode yang paling populer adalah Gas Tungsten Arc Welding (GTAW/TIG).
Klasifikasi dan cara-cara pengelasan yang baik dapat kita temukan di perusahaan jasa pengelasan terpercaya di Indonesia yaitu PT. Duta Laserindo Metal, sebuah jaminan terpercaya dan profesional dalam jasa pengelasan.
Another Magazines
Pentingnya Desain 3D dalam Manufaktur
Pada artikel Sebelumnya sudah membahas pentingnya Sketsa / Desain 2D. Sekarang, mari kita bahas mengapa Desain 3D penting dalam Perusahaan Manufaktur seperti PT DLM ini? ...
See more →5 Jenis APD Untuk Keamanan Process Welding atau Pengelasan
Proses Pengelasan / Process Welding merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai banyak risiko atau bahaya yang tinggi. Karena saat proses pengelasan berlangsung, bahaya seperti asap, cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul....
See more →